Pages

Tampilkan postingan dengan label rasio. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rasio. Tampilkan semua postingan

Minggu, 03 Juli 2016

Cara Membaca Rasio Laporan Keuangan Secara Praktis

laporan keuangan
Membaca laporan keuangan adalah hal wajib jika kita ingin kaya dalam invest jangka panjang seperti Lo Kheng Hong atau Warren Buffet. Gimana caranya? Laporan keuangan menunjukkan kondisi kesehatan suatu perusahaan pada suatu waktu, dengan analisis rasio. Apa aja sih rasio-rasio yang ada di laporan keuangan yang penting untuk diperhatikan ? Rasio yang perlu diperhatikan dalam laporan keuangan menunjukkan proftabilitas / laba perusahaan, valuasi (murah/mahal),dan hutang.

Rasio pertama yang perlu diperhatikan dalam membaca laporan keuangan perusahaan adalah NPM atau Net Profits Margin. NPM adalah rasio yang mengukur profitabilitas perusahaan, didapat dengan membagi keuntungan bersih dengan total penjualan. Semakin besar nilai NPM semakin baik, artinya perusahaan itu sangat efisien.

Rasio kedua yang menunjukkan laba sebuah perusahaan adalah ROE / Return on equity. Return On Equity adalah rasio yang dihitung dengan membagi laba dengan modal pemegang saham. Bandingkan kinerja perusahaan-perusahaan dalam 1 sektor dengan ROE, sebaiknya diatas 20%. Makin besar nilai ROE makin bagus.

Rasio ketiga untuk mengetahui laba perusahaan adl EPS /Earnings per share. EPS ini didapat dari jumlah keuntungan dibagi dengan jumlah saham yang beredar, deviden yang dibagikan tidak ikut EPS. Rasio EPS digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan, semakin besar rasionya semakin baik.

Nah ketiga rasio yang sudah kita bahas tadi (ROE, NPM, dan EPS) berguna untuk memeriksa laba / profitabilitas sebuah perusahaan. Lalu rasio apa saja yang perlu kita perhatikan untuk memeriksa valuasi sebuah perusahaan ? Sebelum melangkah ke rasio valuasi, apa sih yang dimaksud dengan valuasi ? Apa artinya valuasi? Valuasi berasal dari kata value (nilai), yang erat kaitannya dengan harga (price) saham.
Pengertian valuasi secara sederhana adalah nilai seharusnya suatu saham. Sedangkan harga saham adalah harga di market pada saat ini. Contohnya jika saham X setelah dihitung-hitung, nilainya adalah Rp 5000, tetapi harga sahamnya adalah Rp 2500, maka harga saham tersebut terbilang murah jika dibandingkan valuasi sahamnya, atau rasio valuasinya adalah Rp5000/ Rp2500 = 2. Saham A bisa jadi lebih murah daripada saham B, meskipun harga saham A Rp 50.000 dan harga saham B Rp 10.000. Memang secara nominal saham A lebih mahal dari harga saham B. Namun secara valuasi belum tentu lho.Jadi ga bisa bilang saham A mahal karena harganya tinggi! Karena murah / mahalnya suatu harga saham tercermin dari valuasinya bukan harganya.

Salah 1 rasio untuk menghitung valuasi adalah PER alias Price Earning Ratio yang dihitung dengan membagi harga saham saat ini dengan rasio EPS. PER lebih kecil berarti saham relatif murah. Namun PER yang terlalu murah biasanya bikin saham tersebut lelet. Lalu gimana dengan PER yang tinggi? PER tinggi bisa menunjukkan kalau perusahaan itu lebih diminati investor dan dinilai mahal. Tapi PER yang terlalu tinggi juga kurang oke karena saham cenderung dinilai kemahalan dan rawan penurunan. Terlalu murah lelet, terlalu tinggi rawan turun. Jadi berapa dong nilai PER yang ideal? Bagi Investor semakin kecil nilai PER ,saham tersebut semakin bagus, biasanya PER dibawah 10. Bandingkan saja dalam satu sektor, cek yang PER nya paling kecil dalam sektor tersebut, dengan catatan 3 rasio profitabilitas di atas bagus ya.

Rasio selanjutnya yang menunjukkan valuasi sebuah perusahaan adalah PBV atau Price to Book Value. PBV dihitung dengan membagi total aset bersih dengan total saham yang beredar. PBV untuk melihat harga suatu saham apakah Overpriced (kemahalan) atau Underpriced (kemurahan). Bandingkan PBV sebuah saham dengan PBV saham lain di sektornya. Semakin kecil berarti semakin murah.

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!
Read More..

Sabtu, 02 April 2016

6 Rasio Keuangan Dalam Analisis Fundamental by Ellen May

rasio analisis fundamental
Ada enam rasio keuangan penting dalam analisis fundamental yang sering digunakan para fundamentalist dalam memilih saham, apa itu ? 6 rasio fundamental saham penting itu adalah : EPS, PER, PBV, ROE, DER dan Dividen yield.

Rasio pertama, EPS alias earnings per share atau laba bersih per lembar saham , maksudnya apa ya? EPS Rp 100 artinya tiap lembar saham menghasilkan laba bersih Rp 100. Carilah perusahaan yang EPSnya meningkat dari wktu ke waktu (Trend Positif). EPS yang menanjak menunjukkan bahwa perusahaan bertumbuh dengan baik. Kemungkinan besar penjualan dan laba naik.

Rasio yg kedua adalah PER atau Price Earnings Ratio. PER adalah sebuah ratio yang menunjukkan valuasi / mahal atau murahnya harga sebuah saham. Contohnya saham seharga RP 100 dengan EPS Rp 20 akan memiliki PER sebesar 5 kali, maksudnya jika laba perusahaan tidak bertumbuh alias tetap Rp 20/ tahun maka kita butuh waktu 5 tahun untuk kembali modal. Trailing PER dihitungberdasarkan EPS tahun lalu, sedangkan Forward PER dihitung berdasarkan EPS di masa mendatang (estimasi). Saham di anggap murah jika PER nya lebih rendah daripada rata-rata PER saham dalam sektornya. Bisa juga, sebagai patokan umum (Rule Of Thumbs), saham dengan PER < 10 = murah, sedangkan 20 = mahal.

Rasio ketiga adalah PBV atau yang sering disebut Price to Book Value. PBV sebesar 2 kali harga saham sudah tumbuh menjadi dua kali lipat dibanding saat uang ditanam di perusahaan. PBV yg tinggi bisa jadi disebabkan oleh harga pasar yang sudah terlampau tinggi, PBV rendah sering dijadikan indikator mencari saham yang murah.

Rasio Keempat adalah ROE /return on equity yang menggambarkan kemampuan modal sendiri (ekuitas) yang dimiliki perusahaan dalam mencetak laba bersih. Sebagai contoh ROE 10% setiap Rp 100 modal sendiri yang ditanamkan di perusahaan bisa memberikan laba bersih Rp 10. ROE merupakan indikator seberapa efisien sebuah perusahaan yang dijalankan. Nah, bagaimana meintrepretasikan ROE ? contohnya saja dengan ROE 20% itu bagus atau tidak ya ? Sebaiknya kedua cara digunakan bersama untuk memperoleh analisis yang lebih lengkap. Carilah saham yang memiliki ROE yang meningkat serta cukup stabil , angka ROE sebaiknya minimal 20 %

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!
Read More..