Pages

Tampilkan postingan dengan label tb. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tb. Tampilkan semua postingan

Senin, 04 Juli 2016

Tutorial Lengkap Backup dan Restore Aplikasi Menggunakan Titanium Backup TB

Persyartan minimum: semua Android & root

Titanium Backup (TB) adalah aplikasi wajib yang harus dimiliki oleh pemakai HP Android yang telah diroot. Banyak pemakai HP Android bertanya bagaimana caranya membackup aplikasi dan merestorenya setelah HP diroot. Banyak sekali manfaat TB ini antara lain:
  • Backup/restore, instal/uninstal, wipe data, freeze aplikasi yang ada di Android
  • Menyelamatkan data dan aplikasi jika ingin flash ROM baru.
  • Menyimpan level game yang sudah dimainkan dan merestorenya kembali jika sewaktu-waktu ada masalah di Android.
A. Tutorial instalasi TB untuk pemula (novice)
TB tersedia dalam 2 versi, versi gratis dan versi berbayar (pro). Versi gratis dan berbayar bisa diperoleh di market dan tentunya yang pro kita harus mengeluarkan sejumlah uang.
  • Syarat: HP sudah harus diroot
  • Aktifkan mode USB debugging, Settings->Applications->Development
  • Download TB dan lakukan proses instalasi
Tampilan TB versi gratis bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

Pertama kali menjalankan aplikasi mungkin terasa membingungkan. Akan tetapi, jika sudah tahu beberapa fungsi di TB selanjutnya proses menjadi mudah. Selanjutnya, jika ingin membeli versi pro, bisa tekan Pro Version.

B. Backup dan Resotre aplikasi (satu per satu)
Setelah berhasil menjalankan TB ini mari kita coba untuk melakukan backup. Tinggal tekan Backup / Restore di bagian tengah dan akan muncul aplikasi-aplikasi yang sudah terinstal di Android kita. Tampilan bisa dilihat di gambar di bawah ini.

Aplikasi yang icon-nya kelihatan jelas adalah aplikasi yang ada di Android kita. Icon tanda seru di sebelah kanan aplikasi menandakan bahwa aplikasi tersebut belum dibackup dan tanda icon tersenyum menandakan aplikasi sudah dibackup. Jika ada aplikasi yang dicoret dibagian tengah (gambar kanan) menandakan bahwa aplikasi tersebut sudah dibackup dan dalam keadaan tidak aktif.
Untuk mengetahui arti setiap tanda/icon tersebut bisa tekan menu dan Legend kemudian akan bisa dilihat semua keterangan seperti dapat dilihat di gambar di bawah ini.

B.1 Backup Aplikasi
  • Proses backup aplikasi bisa dilakukan dengan menekan salah satu aplikasi yang ada di daftar menu Backup/Restore.
  • Tekan Backup ! dan tunggu proses backup aplikasi selesai.
  • TB versi gratis hanya menyediakan 1 kali backup untuk setiap aplikasi.

B.2 Restore Aplikasi

  • Proses restore hampir sama dengan proses backup.
  • Tekan Restore dan tunggu proses restore aplikasi selesai
  • Pada langkah ini mungkin akan ada pertanyaan apakah mau restore: app saja atau app+data.
  • Jika kamu baru ganti ROM yang betul-batul beda, disarankan untuk restore app saja. Langkah ini untuk menghindari masalah Force Close (FC) di aplikasi.

Tampilan ilustrasi proses restore dan data bisa dilihat di gambar di bawah ini.

Setelah mengetahui proses backup dan restore, beberapa fungsi yang ada di langkah ini antara lain:

  • Freeze ! (versi pro): fungsi untuk membekukan (freezing) aplikasi dengan tujuan agar aplikasi tidak berjalan dan kita tidak ingin mendelete (uninstal) aplikasi yang bersangkutan.
  • Un-install !: untuk uninstal aplikasi
  • Wipe data: menghapus data tersimpan yang berkaitan dengan aplikasi.
  • Delete: menghapus aplikasi + data yang sudah dibackup sebelumnya.

C. Backup dan Restore aplikasi secara serentak

Proses backup dan restore di langkah B sesuai jika ada sedikit aplikasi di Android. Untuk melakukan backup dan restore aplikasi yang jumlahnya ratusan atau lebih proses tersebut (satu-satu) menjadi tidak efisien. Untuk tujuan ini TB menyediakan fitur Batch Backup dan Batch Restore. Proses Batch di TB dibagi menjadi 7 kategori antara lain: Verify backups, Backup, Restore, Move/Integrate, Freeze/Defrost (versi pro), Un-install dan Delete Backups.




C.1 Backup aplikasi secara serentak
Untuk melakukan backup secara serentak langkah yang bisa dilakukan:
  • Tekan Menu->Batch (akan terbuka menu operasi Batch) dan cari kategori Backup
  • Pilih RUN di samping kiri keterangan untuk proses backup,
  • Sebagai contoh, pilih RUN di pilihan paling atas Backup all user apps maka akan muncul menu seperti gambar di bawah ini.
  • Pilihan Kill active apps akan menghentikan aplikasi yang sedang aktif untuk selanjutnya akan dibackup,
  • Pilihan Exclude active apps akan membackup aplikasi-aplikasi yang sedang tidak aktif
  • Kamu bisa juga memilih Select all atau Deselect all untuk memilih aplikasi tertentu saja
  • Untuk melakukan proses backup tekan Run the batch operation dan tunggu sampai proses backup selesai
  • Catatan: Backup all new apps & newer app versions akan lebih memudahkan untuk proses operasi.
C.2 Restore aplikasi secara serentak
Cara restore aplikasi secara serentak hampir mirip dengan langkah di atas:
  • Tekan Menu->Batch (akan terbuka menu operasi Batch) dan cari kategori Restore
  • Pilih RUN di samping kiri keterangan untuk proses restore,
  • Sebagai contoh, pilih RUN di pilihan paling atas Restore missing apps with data maka akan muncul menu seperti gambar di bawah ini.
  • Pilihan App+Data akan merestore semua aplikasi dan data sedangkan App only akan merestore aplikasi tanpa data
  • Untuk melakukan restore aplikasi tertentu bisa pilih Deselect all dan selanjutnya bisa pilih aplikasi mana yang akan direstore
  • Untuk melakukan proses backup tekan Run the batch operation dan tunggu sampai proses restore selesai.
  • Catatan: Pilihan Restore all apps with data mungkin lebih memudahkan untuk proses restore semua App+data

(beberapa tambahan akan ditulis kemudian)

Read More..

Sabtu, 20 Februari 2016

Aksi Korporasi Perusahaan Yang Mempengaruhi Harga Saham

stock split
Harga saham yang terlalu tinggi kurang terjangkau buat investor kecil, sedangkan yang terlalu rendah bisa di-delisting. Emiten bisa saja melakukan berbagai aksi korporasi yang bisa mempengaruhi harga saham secara langsung, bagaimana caranya? Berikut ini beberapa aksi korporasi yang dapat mempengaruhi harga saham :

1. Aksi Stock Split yang artinya memecah 1 sebuah harga saham menjadi beberapa bagian sesuai rasio. Contoh stock split 1:10 artinya, investor yang tadinya punya 1 lot saham X seharga 50.000 akan menjadi 10 lot saham X seharga 5000. Investor harus tau kenapa perusahaan melakukan Stock Split . Alasan terbaik biasanya untuk memperluas likuiditas saham tersebut. Harga baru yang lebih rendah biasa banyak diburu investor ritel, karena mereka bisa belanja saham tersebut di harga yang lebih murah dengan stock split. Contoh Stock Split pada saham ASII (PT.Astra International, Tbk) Stock split 1 : 10 dari 70 ribuan menjadi 7 ribu an.

2. Aksi Reverse Stock Split , ini kebalikan dari stock split. Jika Stock Split dilakukan untuk memecah harga suatu emiten, Reverse Stock Split dilakukan untuk meringkas. Misalnya : saham FREN pernah melakukan Reverse Stock Split 10:1 dari harga Rp 50. Artinya 10 lembar saham seharga Rp 50 diringkas menjadi 1 lembar saham seharga Rp 500. Reverse Stock Split dilakukan biasanya karena kurangnya likuiditas pada saham tersebut. Citigroup juga pernah melakukan reverse stock split karena harganya terus merosot saat itu. Secara logika, saham yang mengalami Stock Split biasanya lebih bagus daripada Reverse Stock Split. Kenapa ya? Saham yang stock split biasanya karena harganya naik dan terlalu mahal, hal ini menunjukkan saham tersebut diminati investor. Sedangkan Reverse Stock Split biasanya karena harga sahamnya turun terlalu dalam, yang menunjukkan saham itu kurang diminati.

3. Aksi Right Issue yaitu dengan cara peluncuran saham baru yang oleh suatu emiten. Mengapa ? Apa itu Right Issue ? Right Issue (RI) akan ditanggapi positif oleh pelaku pasar jika tujuan dari RI adalah untuk ekspansi. Right Issue akan ditanggapi negatif oleh pelaku pasar jika modal yang diperoleh dari RI akan digunakan untuk bayar utang. Logikanya, investor berinvestasi supaya uangnya bertumbuh bukan untuk membayar hutang orang lain. Right Issue biasanya ditanggapi negatif juga karena efek terdilusinya harga saham. Contoh Right Issue yang dilakukan hampir berbarengan dengan Reverse Stock Split adalah FREN.

4. Aksi Buy Back. Emiten seringkali membeli kembali saham mereka kembali, dan aksi seperti dinamakan buy back. Biasanya jika dilakukan buy back oleh suatu emiten, dapat mendorong harga saham itu naik, mengapa ? Jika sebuah perusahaan melakukan buy back / membeli sahamnya sendiri, logikanya biasa saham perusahaan tersebut baik. Selain itu, aksi korporasi Buy Back Saham juga ditujukan untuk menjaga likuiditas saham tersebut. Pemerintah pernah buy back saham-saham BUMN pada tahun 2009 untuk meningkatkan harga saham yang merosot akibat krisis.

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!
Read More..